Investor Bertambah, Akan ada 2 Hotel dibangun di Tanjung Lesung

Tahun 2019 PT. Banten West Java sudah sepakat bekerja sama dengan investor dan akan dibangun 2 hotel bintang empat atau lima di Tanjung Lesung
PT Banten West Java, pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung di Pandeglang-Banten terus melakukan berbagai persiapan pada tahun 2019 untuk mempermudah investasi masuk.
Upaya itu terbukti berhasil hingga akhirnya investor datang dan ingin membangun hotel di Tanjung Lesung. Hal itu secara tidak langsung menunjukan bahwa Tanjung Lesung memang punya potensi besar untuk menjadi salah satu destinasi wisata terbaik di Indonesia.
“Di Bulan Juli 2019 sudah ada investor yang sudah tangan kerja sama dengan kami untuk mengembangkan hotel bintang empat atau lima, yaitu dari grup mercure. Kemudian juga dari grup Aston. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, kita bisa berkolaborasi bersama,“ kata Poernomo Siswoprasetijo, Direktur Utama PT Banten West Java di Menara Batavia, baru-baru ini.
Ia menambahkan bahwa kedatangan investor sendiri karena melihat bahwa Tanjung Lesung sudah siap secara infrastruktur dan fasilitas. Sehingga sangat prospektif untuk melebarkan bisnis di kawasan yang terkenal dengan keindahan alam ini.
“Misal, terkait penyelesaian tol Serang-Panimbang, Tanjung Lesung sudah menyiapkan lokasi dengan baik. Infrastruktur di dalam kita perkuat, pengelolaan air bersih dan limbah. Sehingga saat investor datang ke dalam kawasan, lahan ini tidak mulai dari nol, tapi sudah siap – yang mungkin mereka bisa mengajak partner mereka –untuk mengembangkan kawasan Tanjung Lesung,” kata Poernomo.
Poernomo sendiri optimis bahwa Tanjung Lesung bisa menjadi wisata yang ramai dan mendatangkan banyak investor. Menurutnya, Tanjung Lesung hanya membutuhkan tol Serang-Panimbang jadi untuk mendongkrak pengunjung, okupansi hotel, dan juga investasi.
“Saya percaya kalau jalan tol sudah dibuka, wisatawan sudah bisa mudah masuk ke Tanjung Lesung. Karena kalau orang Jakarta kalau wisata, biasanya ke puncak, Bandung, dan pantai. Lantas pantainya kemana? Biasanya pantai Anyer, Carita, tapi kan keluarga biasanya butuh tempat yang menarik, nah Tanjung Lesung banyak tempat menarik untuk bisa dikembangkan atau datang,” jelas Poernomo.
Bambang Wijanarko, SST, MSR, Kepala Bagian Pengendalian Pembangunan dan Pengelolaan Sekretariat Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), menambahkan bahwa para investor tak usah takut untuk berinvestasi di Tanjung Lesung.
Dengan label Kawasan Ekonomi Khusus, pemerintah menjamin infrastruktur dan fasilitas bakal tersedia di sana. Sehingga wisatawan banyak yang datang dan Tanjung Lesung jadi ramai. Lalu properti yang dikembangkan para investor – apakah itu hotel, hunian, homestay, restoran – bisa membawa keuntungan.
Lebih dalam, yang menarik dari KEK Tanjung Lesung adalah banyaknya insentif yang diberikan kepada investor, dari pajak, fiskal, kepabeanan. Untuk pajak, investor bakal investif mulai dari pajak PPN (Pajak Pertambahan Nilai), PPh (Pajak penghasilan), dan PPnBM (Pajak Penjualan atas Barang Mewah).
“Kemudian, investor juga mendapatkan tax holiday dan tax allowance. Tax allowance sudah bisa dinikmati sementara tax holiday kita lagi nunggu pembaruan perundangan kemudahan. Jadi tidak “range” lagi, tapi bisa 100 persen bebas tax holiday, “ terang Bambang.
Dari segi kepabeanan sudah cukup lengkap, bisa dikatakan fasilitas yang diberikan itu ultimate dibandingkan kawasan lain. Kami akan mengawal kalau ada investor masuk. Pengawalan untuk memastikan sesuai perundang-undangan.
“Kepemilikan properti bisa 100 persen dengan atas nama Warga Negara Asing. Selain itu, WNA bakal mendapatkan fasilitas visa, izin tinggal sementara bisa 5 tahun sampai 15 tahun. Jika ada WNA yang punya properti dari yang izin tinggal sementara bisa jadi izin tinggal tetap. Ini yang belum diketahui. Ini salah satu keunggulan di KEK,” pungkas Bambang.
Penulis: Qalbinur Nawawi