Jababeka Akan Membayar Hutang Dengan Penjualan Obligasi $ 350 Juta Tahun Depan
Pengembang properti industri Kawasan Industri Jababeka akan menjual obligasi senilai $ 350 juta tahun depan, dalam upaya untuk membayar hutang dan membiayai ekspansi bisnis perusahaan.
Sekretaris perusahaan Jababeka Mulyadi Suganda mengatakan pada hari Kamis pada rapat umum pemegang saham tahunan, di mana rencana penerbitan obligasi perusahaan untuk membayar kembali obligasi lima tahun senilai $ 175 juta yang jatuh tempo pada tahun 2017 telah disetujui.
Mulyadi mengatakan obligasi saat ini menanggung 11,75 persen dalam kupon tahunan. Perusahaan ini bertujuan untuk kupon 7,81 persen menjadi 8,55 persen pada obligasi tujuh tahun baru, mengacu pada kupon untuk jenis obligasi serupa yang dijual selama Maret dan Mei tahun ini.
“Penerbitan obligasi ini untuk mengurangi beban bunga,” kata Mulyadi setelah rapat pemegang saham di Jakarta.
“Perusahaan akan tetap menunggu dan melihat apakah kondisi pasar membaik. Ini bukan sesuatu yang mendesak,” katanya, seraya menambahkan bahwa perusahaan akan menerbitkan obligasi tujuh tahun dalam periode 12 bulan ke depan.
Jababeka menunjuk Standard Chartered Bank dan UBS untuk mengatur obligasi berdenominasi dolar.
“Sisa penerbitan obligasi akan digunakan untuk pengembangan lahan,” kata Mulyadi.
Jababeka mulai mengakuisisi lahan untuk perluasan kota mandiri di kawasan industri Jababeka, di Cikarang, Jawa Barat. Perusahaan telah menyisihkan Rp 500 miliar ($ 5 juta) untuk pembebasan lahan.
“Dana untuk akuisisi berasal dari kas internal kami. Kami berusaha untuk memperluas Jababeka ke daerah sekitarnya,” kata Mulyadi. Pada semester pertama, perusahaan mencatat penjualan pemasaran – penjualan yang dilakukan sebelum mendirikan bangunan apa pun – senilai Rp 626 miliar di sekitar 20 hektar lahan. Itu menyumbang lebih dari setengah dari total target perusahaan sebesar Rp 1,2 triliun hingga 50 hektar untuk tahun ini.
Jababeka adalah operator kawasan industri dengan perkebunan – rumah bagi produsen sepatu dan perusahaan otomotif – di Bekasi, Jawa Barat, dan di Tangerang, Banten.
Laba bersih Jababeka naik menjadi Rp 527,3 miliar tahun lalu dari Rp 380 miliar pada 2011. Pendapatan meningkat menjadi Rp 1,9 triliun tahun lalu dari Rp 1,4 triliun pada 2011, menurut data perusahaan.
Saham perusahaan naik 1,5 persen menjadi Rp 315 di Bursa Efek Indonesia pada hari Jumat, dibandingkan dengan kenaikan 0,6 persen untuk indeks saham utama.
Jababeka didirikan pada tahun 1989. Ini adalah pengembang kawasan industri pertama yang terdaftar di Indonesia.
Sumber: Jababeka Globe